Rosulullah saw bersabda, “Sesungguhnya neraka jahannam itu memiliki
tujuh buah pintu. Setiap pintu memiliki tujuh puluh jurang. Kedalaman
setiap jurang adalah tujuh puluh tahun perjalanan (1 hari=1000 tahun
dunia). Setiap jurang memiliki tujuh puluh ribu jalan, setiap jalan
memiliki tujuh puluh ribu gua. Disetiap gua ada tujuh puluh ribu lorong.
Setiap lorong sejauh tujuh puluh tahun perjalanan. Di dalam setiap
lorong itu terdapat tujuh puluh ribu ular. Dimulut ular itu terdapat
tujuh puluh ribu kalajengking. Setiap kalajengking memiliki tujuh puluh
ribu tulang punggung. Disetiap tulang punggung itu terkandung bisa yang
pasti akan menyengat setiap orang kafir dan orang munafik”
Rosulullah saw bersabda, “Ketika seluruh manusia duduk diatas kedua
lututnya dan jahanam berjalan melenggang seperti unta yang
menyerempet-nyerempet, maka ada panggilan dengan suara keras. Kemudian
para Nabi, SHiddiqin. Syuhada, dan orang-orang shalih berdiri setelah
didatangkan orang-orang yang terlibat dalam penganiayaan. Setelah itu
akan terjadi perdebatan antara jasad dan arwah, dimana jasad akan
mengalahkan arwah. Kemudian manusia didatangkan untuk menerima buku
catatan amal. Sebagian mereka ada yang menerima buku catatan amalnya
dengan tangan kanan, dan sebagian lagi akan menerima dengan tangan kiri,
bahkan sebagian mereka ada yang menerima buku catatan amal dari balik
punggungnya”
Adapun orang yang menerima catatan amal dengan tangan kanannya, dia
diberi cahaya dari Tuhannya. Para malaikat akan mengucapkan selamat
kepadanya atas kemuliaannya. Dia akan dapat melihat shirat dengan
selamat karena Rahmat Tuhannya. Dia akan memasuki surga-NYA dan disambut
oleh para penjaganya didepan pintu surga. Dia akan mengenakan pakaian,
kendaraan, dan perhiasan yang sangat serasi. Kemudian mereka saling
berpisah untuk menuju tempat tinggal masing-masing dan menjumpai
keluarganya dengan sangat gembira di gedung tempat tinggalnya. Kemudian
mereka menjumpai istri-istri mereka, maka mereka akn mendapatkan sesuatu
yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh
telinga, dan belum pernah terlintas dalam pikiran mereka. Kemudian
mereka makan,minum, berdandan dan bersenang-senang dengan istri mereka.
Setelah itu mereka memuji Tuhannya yang telah menghilangkan kesusahan
mereka dan mengaruniakan rasa aman dari apa yang mereka takutkan dan
memudahkan hisab mereka. Mereka bersyukur atas kenikmatan yang telah
diberikan oleh Tuhan mereka, lalu mereka berkata, “Segala puji bagi
Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali
tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.
(Al A’raaf 43). Sungguh, mereka sangat bergembira karena telah membawa
bekal iman dan amal shalih dari dunia. Mereka yakin, percaya,
membenarkan Tuhan mereka, takut dan berharap kepada-NYA, dan ketika itu
selamatlah orang-orang yang beruntung, dan binasalah orang-orang kafir”
Rosulullah saw bersabda, “Adapun orang yang menerima catatan amalnya
dari tangan kirinya dan dari belakang punggungnya (saat hisab), wajahnya
akan menjadi hitam, matanya menjadi berubah,, dia akan dikumpulkan
dengan golongannya, badannya membesar, kulitnya mengeras, dan dia
meratapi kesialannya ketika melihat buku catatan amalnya. Dia mengenali
dosanya yang besar maupun yang kecil, semuanya tercatat dalam buku
catatan amalnya. Betapa buruknya keadaan mereka, buruk prasangka mereka,
mereka sangat takut dan susah. Kepala mereka tertunduk, mata mereka
ketakutan, dan hati mereka gemetar. Mereka memandang ke neraka sebagai
tempat tinggal mereka, dan pandangan mereka tidak kembali laagi. Mereka
menyadari bahwa mereka akan menerima kehancuran, kebinasaan, dan
kesusahan yang berkepanjangan. Mereka mengakui penghambaannya kepada
Tuhannya, mereka mengakui dosa-dosanya, dan mengakui bahwa mereka berhak
mendapatkan siksa di neraka. Sungguh, mereka mendapatkan murka ALLAH
SWT”
Rosulullah saw bersabda, “Ketika mereka (orang yg menerima catatan
amalnya dari tangan kirinya) didepan Tuhannya, duduk di atas kedua
lututnya, mengakui dosa-dosanya, mata mereka terbelalak tidak bisa
melihat, hati mereka kosong tidak bisa berpikir, mereka sangat
ketakutan, tidak berani berbicara, mereka terputus dengan sanak saudara
dan tidak ada hubungan kekerabatan lagi. “Maka tidak ada lagi pertalian
nasab diantara mereka pada hari itu, dan tidak pula mereka saling
bertanya” (Al-Mu’minun 101). Mereka menyesali nasib dirinya, namun tidak
dapat menghindarinya. Mereka minta kembali ke dunia namun permintaan
itu mustahil untuk dipenuhi. Sungguh, mereka telah yakin terhadap apa
yang sudah mereka dustakan. Sekarang mereka merasa kehausan dan tidak
dapat merasakan kesegaran, mereka lapar tidak bisa merasakan kenyang,
mereka telanjang tidak memakai pakaian, mereka dirantai tidak ada yang
menolong, dan mereka merasa susah tidak memiliki harapan. Sungguh merugi
diri mereka, keluarga, harta, dan usahanya”.
Beliau saw bersabda, “Ketika mereka dalam keadaan demikian itu,
tiba-tiba ALLAH swt memerintahkan para penjaga neraka Jahanam agar
keluar darinya beserta para pembantunya dengan membawa seluruh alatnya
yang berupa rantai, belenggu, dan gada. Kemudian mereka keluar dari
jahanam ke sebuah sudut dan menunggu perintah berikutnya. Ketika
orang-orang kafir dan para pendurhaka yang celaka itu memandang penjaga
neraka yang sangat mengerikan, mereka menggigit tangan. Mereka memakan
jari dan berteriak memaki diri sendiri. Mata mereka berlinangan, hati
mereka bergetar, ketakutan, dan berputus asa dari segala kebaikan.
Kemudian ALLAH swt berfirman, “Seretlah mereka, belenggulah, dan
masukkanlah mereka ke neraka, kemudian ikatlah mereka dengan rantai”.
Rosulullah saw bersabda, “Orang-orang yang dikehendaki ALLAH swt
untuk dilemparkan di suatu jurang (neraka), maka ALLAH akan memanggil
penjaganya seraya berfirman, “Seretlah mereka”. Maka setiap orang akan
diseret oleh tujuh puluh malaikat. Mereka diikat, dirantai, dan
dibelenggu di lehernya. Lantas mereka ditelungkupkan diantara kepala dan
kakinya ke belakang, sehingga tulang rusuk mereka patah-patah”
Beliau saw bersabda, “Ketika mereka diperlakukan demikian, mata
mereka keluar, urat leher mereka pecah, daging pundak mereka mulai
terbakar, daging mereka terkelupas, dan panasnya rantai menyebabkan
kepala mereka mendidih. Sungguh, otak mereka mendidih lalu meleleh
keluar mengenai kulitnya, dan nanah pun mengalir darinya”.
Beliau saw bersabda, “Ketika rantai dikalungkan dileher mereka
sehingga memenuhi antara pundak dan telinga mereka, maka terbakarlah
daging mereka, bibir mereka melepuh, gigi mereka nyeri, dan lidah mereka
menjerit. Mereka dijilat oleh api yang sangat tinggi dan panasnya
mengalir ke seluruh aliran darah. Bahkan, panas rantai itu telah
membakar hati sehingga membengkak memenuhi kerongkongan mereka. Sungguh,
mereka semakin dilalap oleh api itu sehingga suara terhenti dan badan
mereka hancur”
Rosulullah saw bersabda, “Ketika mereka (orang-orang yg diseret ke
neraka) dalam keadaan demikian itu (dikalungkan leher dengan rantai
panas), ALLAH swt memerintahkan para penjaga neraka agar mengenakan
pakaian kepada mereka. ALLAH swt berfirman, “Berikan kepada mereka
pakaian yang sangat hitam, busuk, dan panas”. Jika pakaian itu
diletakkan diatas gunung tentu akan meleleh seketika”
Beliau saw bersabda, “Kemudian ALLAH swt berfirman kepada penjaga
Jahanam, “Seretlah mereka ke tempat tinggal mereka”. Kemudian mereka
datang dengan rantai lain yang lebih panjang dan lebih keras untuk
mengikat mereka. Lalu setiap malaikat akan mengambil salah satu dari
rantai itu untuk mengikat ujung rantai itu pada lehernya, menekuk
punggungnya, dan menyeretnya diatas muka mereka bersama-sama dengan
sekelompok orang lain. Dibelakang setiap kelompok itu ada tujuh puluh
ribu malaikat yang memukulinya dengan gada, sehingga mereka sampai
dineraka jahanam dan melemparkan mereka ke dalamnya”
Beliau saw bersabda, “Kemudian para malaikat berkata kepada mereka,
“Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya. Apakah ini sihir?
Ataukah kamu tidak melihat? Masuklah kamu kedalamnya (rasakanlah panas
apinya); baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; kamu diberi
balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan” (Ath-Thur 14-16)”.
(al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar